Amida Asam Lemak
Amida adalah suatu senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalent yang terikat pada gugus karbonil.Amida di sintesa dari derivat asam karboksilat dan ammonia atau amina yang sesuai.Amida asam lemak dapat dibuat secara sintetis pada industri kimia-oleo, dimana berlangsung dalam Proses Batch. Dalam proses ini ammonia dan asam lemak bebas bereaksi pada suhu 200°C dan tekanan 345 – 690 kpa selama 10 – 20 jam. Melalui proses inilah dihasilkan amida primer seperti : lauramida, stearamida dan amida lainnya.Selain proses batch, amida primer dapat diperoleh dengan mereaksikan ammonia dengan metil ester asam lemak,persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
O O
R – C + NH3 → R – C + CH3OH
OCH3 NH2
Amida sekunder dapat diperoleh dengan mereaksikan asam lemak dengan amina ,seperti yang ditulis dibawah ini:
O O
R– C + R’ – NH2 R–C
OH 150 – 200ºC NHR’
Amida merupakan zat antara pada pembuatan amina dimana amida tersebut dapat mengalami dehidrasi, dengan menggunakan katalis bauksit dan promotor ZnO, garam Mn atau Co. Reaksi dilakukan secara proses batch dengan suhu 280 - 360ºC pada tekanan atmosfer.
O reduksi /H2
R–C - H2O R – CN RCH2 – NH2
NH2
Amida dapat juga direduksi dengan katalis LiAlH4 langsung menjadi amina, tetapi bila direduksi dengan NaAlH4 akan terbentuk aldehida.
Selain Proses Batch, amida dapat diperoleh dengan mereaksikan metil ester asam lemak dengan urea,seperti yang tertera dibawah ini :
O NH2 O
R –C + C=O R – C + CO2 + NH3
OCH3 NH2 NH2
Reaksi ini dilakukan dengan suhu yang tinggi dan hasil yang diperoleh merupakan senyawa yang berbentuk kristal putih, dapat larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam eter.Amida asam lemak merupakan suatu senyawa organik yang khas, dimana merupakan bahan padat yang memiliki aktivitas permukaan yang tinggi. Senyawa ini pada umumnya memiliki titik lebur tinggi, kestabilan yang baik dan yang paling menarik adalah memiliki kelarutan yang rendah dalam berbagai jenis pelarut.
Oleh karena itu amida asam lemak banyak digunakan sebagai bahan pemantap (surfaktan) disebabkan sifat permukaan yang baik tadi, serta dalam jumlah yang kecilpun telah memberikan sifat yang cukup baik terhadap peningkatan mutu daripada bahan yang dibuat. Sebagai contoh: penambahan 0,02% oleomida telah cukup mengurangi kemudahan terjadinya friksi akibat pemberian panas ataupun regangan sebesar 50% terhadap bahan polimer .
Hidrokarbon berantai panjang yang bersifat nonpolar. Di samping itu di ujung rantai panjang ini dia memiliki gugus amida (-CONH2) yang sangat polar. Dengan demikian keseimbangan hidrofil dan liofil sebagai surfaktan diharapkan sangat sesuai pada senyawa amida.Itulah sebabnya mengapa senyawa amida ini banyak digunakan sebagai surfaktan baik pada pembuatan garmen, kertas, plastik,karet dan pada pembuatan emulsi dan busa organik.Senyawa amida asam lemak berantai panjang bersifat nonpolar dan di ujung rantai panjang ini memiliki gugus amida yang sangat polar. Penggunaan amida asam lemak sebagai bahan surfaktan tergantung kepada polaritas antara dua gugus pada antar muka. Bila bahan padat dengan padat, maka penggunaan amida asam lemak sebagai surfaktan pada antar muka agar kedua fase itu membentuk dispersi maka surfaktan berperan sebagai pelumas dan pelembut Pada pembuatan plastik pembungkus seperti polietilen maka peranan amida asam lemak dalam hal ini adalah sebagai pelumas agar plastik pembungkus itu tidak mudah bocor ataupun pecah akibat adanya regangan ataupun pemanasan. Sebaliknya pada fase yang terdiri dari padat dan cair, maka peranan amida asam lemak adalah untuk pencegah korosi. Pada fase padat dan gas, peranannya adalah sebagai antistatik, sebaliknya pada fase cair dan padat, maka peranan amida asam lemak ini sebagai bahan pembasah, sedangkan pada fase cair lebih banyak peranan amida asam lemak ini sebagai penstabil busa dan bahan pengemulsi.
mengapa penggunaan amida asam lemak sebagai bahan surfaktan tergantung kepada polaritas antara dua gugus pada antar muka?
BalasHapuskarena Surfaktan merupakan senyawa yang dapat menurukan tegangan permukaan suatu system, dimana adalah subtansi yang dalam keadaan rendah mempunyai sifat dapat terabsorbsi pada sebagian atau seluruh antar muka sistem dan Surfaktan mempunyai gugus hidrofil dan lipofil yang seimbang sehingga mampu menjadi jembatan penghubung antara polar dan nonpolar yang dapat menyebabkan terjadinya interaksi antara ke 2 fase tersebut dengan baik.
BalasHapushttp://gochemistgirl.wordpress.com/2012/02/17/surfaktan-dalam-kosmetik-dan-personal-care/
karena polaritas ini mempunyai kutub positif dan negatif jadi kepolarannya harus diperhatikan agar surfaktan bisa larut dalam air.
BalasHapusdan yang menyebabkan surfaktan bisa larut dalam air adalah kedua senyawa ini mempunyai sifat polar.
mungkin disebabkan karena ketidakstabilan emulsi dan efisiensi surfaktan. Beberapa fenomena ketidakstabilan emulsi, yaitu:
BalasHapus1. Flokulasi dan Creaming
Fenomena ini terjadi karena penggabungan partikel yang disebabkan oleh adanya energi bebas permukaan.
2. Koalesen dan Demulsifikasi
Fenomena ini terjadi bukan semata-mata karena energi bebas permukaan, tetapi juga karena semua globul terlapisi oleh film antar muka.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2074111-ketidakstabilan-emulsi-dan-efisiensi-surfaktan/
The Casino | 1188 Las Vegas Blvd S, Las Vegas, NV
BalasHapusThe Casino in Las Vegas, 시흥 출장샵 NV 남양주 출장샵 is a unique and 파주 출장샵 unique place 전주 출장마사지 where people will feel at home at home. It is home to over 1,600 exciting slots 나주 출장마사지 and electronic games