Kamis, 21 Juni 2012

Poliamida

Nylon adalah termoplastik bahan, halus, pertama kali digunakan secara komersial dalam nilon- bulu sikat gigi (1938), diikuti lebih terkenal dengan perempuan stoking ("nilon"; 1940). Nilon terbuat dari unit berulang dihubungkan oleh amida obligasi dan sering disebut sebagai poliamida (PA). Nylon adalah yang pertama secara komersial polimer sintetis sukses. Ada dua metode umum untuk membuat nilon untuk aplikasi serat.

ZAT WARNA ASAM
zat warna asam adalah zat warna yang pada proses pencelupannya  mempergunakan asam untuk membantu penyerapan zat warna, atau zat warna yang merupakan garam natrium asam-asam organik dimana anionnya merupakan komponen yang berwarna.
Zat warna asam mempunyai afinitas terhadap serat protein dan poliamida misalnya wol dan nylon. Beberapa zat warna asam akan mencelup juga serat-serat selulosa karena bentuk dan dasar molekulnya hampir serupa.
Zat warna asam termasuk zat warna yang larut dalam air karena mempunyai gugus pelarut sulfonat atau karboksilat dalam struktur molekulnya. Gugus-gugus tersebut juga berfungsi sebagai gugus fungsi untuk mengadakan ikatan ionik dengan tempat-tempat  positif dalam serat poliamida. Zat warna asam yang mempunyai 1(satu) gugus sulfonat dalam struktur molekulnya disebut zat warna asam monobasik, yang mempunyai 2(dua) gugus sulfonat disebut zat warna asam dibasik dan seterusnya. Karena gugus pelarut zat warna asam dibasik lebih banyak gugus pelarutnya, maka kelarutan nya makin tinggi, akibatnya pencelupannya menjadi lebih mudah rata, tetapi tahan luntur hasil celupan terhadap pencuciannya akan berkurang. Selain itu dibanding zat warna asam monobasik jumlah maksimum zat warna asam dibasik yang dapat terserap oleh serat poliamida menjadi lebih kecil, terutama bila suasana larutan celup kurang begitu asam, karena dalam kondisi seperti itu tempat-tempat positip pada bahan terbatas. Jadi untuk pencelupan warna tua dalan kondisi tersebut sebaiknya digunakan zat warna asam monobasik. Zat warna asam sering dipakai untuk mencelup kain poliamida karena tahan luntur warna terhadap sinarnya lebih tinggi dari pada hasil celup dengan zat warna dispersi.
Keunggulan lain dari zat warna asam adalah warnanya yang cerah, hal tersebut karena ukuran partikelnya relatif kecil (lebih kecil dari ukuran partikel zat warna direk). Struktur kimia zat warna asam bervariasi, antara lain jenis trifenil metan, xanten, nitroaromatik, azo dan pirazolon. Kebanyakan zat warna asam termasuk jenis azo sehingga hasil celupnya dapat dilunturkan dengan reduktor.

http://khanifarifin.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan-1.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar