ZAT WARNA ASAM
zat
warna asam adalah zat warna yang pada proses pencelupannya
mempergunakan asam untuk membantu penyerapan zat warna, atau zat warna
yang merupakan garam natrium asam-asam organik dimana anionnya merupakan
komponen yang berwarna.
Zat
warna asam mempunyai afinitas terhadap serat protein dan poliamida
misalnya wol dan nylon. Beberapa zat warna asam akan mencelup juga
serat-serat selulosa karena bentuk dan dasar molekulnya hampir serupa.
Zat
warna asam termasuk zat warna yang larut dalam air karena mempunyai
gugus pelarut sulfonat atau karboksilat dalam struktur molekulnya.
Gugus-gugus tersebut juga berfungsi sebagai gugus fungsi untuk
mengadakan ikatan ionik dengan tempat-tempat positif dalam serat
poliamida. Zat warna asam yang mempunyai 1(satu) gugus sulfonat dalam
struktur molekulnya disebut zat warna asam monobasik, yang mempunyai
2(dua) gugus sulfonat disebut zat warna asam dibasik dan seterusnya.
Karena gugus pelarut zat warna asam dibasik lebih banyak gugus
pelarutnya, maka kelarutan nya makin tinggi,
akibatnya pencelupannya menjadi lebih mudah rata, tetapi tahan luntur
hasil celupan terhadap pencuciannya akan berkurang. Selain itu dibanding
zat warna asam monobasik jumlah maksimum zat warna asam dibasik yang
dapat terserap oleh serat poliamida menjadi lebih kecil, terutama bila
suasana larutan celup kurang begitu asam, karena dalam kondisi seperti
itu tempat-tempat positip pada bahan terbatas. Jadi untuk pencelupan
warna tua dalan kondisi tersebut sebaiknya digunakan zat warna asam
monobasik. Zat warna asam sering dipakai untuk mencelup kain poliamida
karena tahan luntur warna terhadap sinarnya lebih tinggi dari pada hasil
celup dengan zat warna dispersi.
Keunggulan lain dari zat warna asam adalah warnanya yang cerah, hal tersebut karena ukuran partikelnya relatif kecil
(lebih kecil dari ukuran partikel zat warna direk). Struktur kimia zat
warna asam bervariasi, antara lain jenis trifenil metan, xanten,
nitroaromatik, azo dan pirazolon. Kebanyakan zat warna asam termasuk
jenis azo sehingga hasil celupnya dapat dilunturkan dengan reduktor.
http://khanifarifin.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan-1.html
http://khanifarifin.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar