Selasa, 18 Desember 2012

ISOLASI KAFEIN PADA DAUN TEH

ISOLASI KAFEIN PADA DAUN TEH

Kafein adalah sejenis senyawa alkaloid yang termasuk golongan metilxanthine (1,3,7-trimethylxantine). Efek psikologis yang dihasilkan dapat beragam dan bisa menyebabkan ketergantungan. Kafein cukup banyak terkandung dalam teh (30-75 mg/cangkir), selain itu daun teh juga mengandung tannin dan sejumlah kecil klorofil. Struktur kafein terbangun dari system cincin purin, yang secara biologis penting dan diantaranya banyak ditemukan dalam asam nukleat.

Bahan:
25 gram daun tea
diklorometana
Aseton penangas air
Kloroform
Etanol
Eter
fenolftalein
CaCl2 anhidrat
Aquades
Ligroin
Etil asetat
pereaksi meyer
pereaksi dragendroff
as. asetat glasial
lar. NaOH

Alat:
erlenmeyer 250 ml
erlenmeyer 125 ml
penangas air
Pipet
penyaring isap
melting block
pelat KLT
pereaksi semprot dragendroff
corong pisah
kertas saring
klem bundar
Soxhlet
Kondensor
labu bundar
penyaring buchner

CARA KERJA :

Dilakukan proses ekstraksi padat cair yang merupakan proses pemisahan kafein padat dari larutan.Pertama,25 gram sampel teh (Camellia sinensis) yang telah dikeringkan, ditambah 20 gram Na2CO3 dicampurkan dalam 225 ml air mendidih. Setelah itu, dibiarkan dan didekantasi ke dalam labu erlenmeyer lain. Sisa dekantasi ditambahi 50 ml air panas lagi, dicampur dan hasilnya kembali didekantasi dan dicampurkan dengan larutan hasil dekantasi pertama. Sisa daun teh tersebut ditambah 25 ml air dan didihkan sampai mendidih. Hasil kembali di dekantasi dan dicampur dengan larutan hasil dekantasi pertama dan kedua.
Setengah volume larutan dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambah 30 ml diklorometan. Setelah dikocok , larutan pada fasa diklorometan dipisah dan ditampung dalam labu erlenmeyer baru. Sisa fasa air kembali dicampur dengan 30 ml diklorometan, dikocok, ditampung fasa diklorometannya. Dilakukan hal yang sama terhadap sisa larutan.
Ekstrak dalam fasa diklorometan ditambah CaCl2 secukupnya dan diaduk hingga semua pengotor yang larut dalam fasa air berikatan dengan CaCl2. Ekstrak kembali didekantasi. Ekstrak murni dalam diklorometan didistilasi untuk memisahkan kafein dan diklorometan. Dikeringkan.

Pertanyaan saya:
1.Mengapa pada fasa diklorometana perlu dilakukan penambahan CaCl2?Apa tujuan dari CaCl2 itu?
2.Apabila tidak ada dikloromentana ketika akan melakukan percobaan ini,apa alternatif pelarut organik lain selain dikloromentana yang bisa digunakan sebagai pelarut organik dalam proses isolasi kafein ini?
3.Mengapa hanya pada fasa diklorometana saja yang diambil untuk proses selanjutnya,sedangkan fasa air tidak?

Sama-sama share yyyuuukkkk........ :-)

2 komentar:

  1. menurut saya penambahan CaCl2 dimaksudkan untuk menyerap sisa air yang tercampur dalam fasa organik, supaya pengotor yang larut di dalam air ikut terambil juga.

    apabila tidak ada dikloromentana, alternatif pelarut organik lain selain dikloromentana yang bisa digunakan sebagai pelarut organik dalam proses isolasi kafein ini adalah mungkin dengan menggunakan pelarut organik polar aprotik seperti tetrahidrofuran karena dikloromatana dan tetrahidrofuran sama-sama merupakan pelarut polar aprotik.

    fasa diklorometana saja yang diambil untuk proses selanjutnya karena pada diklorometana lebih menunjukka adanya kandungan senyawa kafein.

    BalasHapus
  2. menurut saya dapat kita lihat dari Kemampuan klorida kalsium yaitu dapat menyerap banyak cairan ,sehingga fungsiny ketika ditambahkan supaya Ekstrak dalam fasa diklorometan dan semua pengotor yang larut dalam fasa air dapat berikatan dengan CaCl2.

    menurut literatur yang saya baca diklorometana dapat diganti dengan karbon dioksida superkritis sebagai pengganti diklorometanam karena sifat mirip gas dari karbon dioksida superkritis ini memungkinkan karbon dioksida superkritis untuk menerobos pori-pori yang sangat kecil dan mengekstraksi hampir 100% kafein dan jauh lebih cepat dan efektif dibanding diklorometana.

    karena pada diklorometana lebih menunjukkan adanya kandungan senyawa kafein

    BalasHapus